Perekayasaan pelaporan keuangan
A. Proses Perekayasaan
1. Pengertian umum.
Pelaporan keuangan adalah struktur dan proses akuntansi berfungsi untuk memberikan informasi keuangan yang disediakan dan dilaporkan untuk mencapai tujuan ekonomik dan sosial negara. Struktur akuntansi sendiri meliputi unsur-unsur yaitu pihak-pihak yang terlibat dan sarana-sarana yang membentuk struktur akuntansi.
Perekayasaan akuntansi adalah proses penalaran logis dan objektif untuk membangun suatu struktur dan mekanisma pelaporan keuangan suatu negara yang menunjang terwujudnya tujuan negara. Proses perekayasaan ini dasarnya adalah proses untuk menjawab pertanyaan mendasar, misalnya bagaimana kegiatan operasional perusahaan digambarkan dalam bentuk statemen keuangan sehingga orang yang dituju bisa membayangkan kegiatan tersebut tanpa harus langsung mengunjungi perusahaan.
2. Perekayasaan sebagai proses deduktif
Penalaran dekdutif/normatif, menurut Hendrikan (1982) menyatakan bahwa ada langkah yang harus dipertimbangkan dalam proses perekayasaan untuk menghasilkan rerangka teoritis akuntansi yaitu sebagai berikut:
a. Pernyataan postulat yang menjelaskan karakteristik unit-unit usaha dan lingkungannya.
b. Pernyataan mengenai tujuan pelaporan keuangan yang diturunkan dari pernyataan postulat.
c. Evaluasi mengenai kebutuhan informasi bagi pihak yang dituju dan kemampuan pemakai untuk memahami, mengintrepestrasi, dan menganalisis informasi yang disajikan.
d. Penentuan apa yang harus dilaporkan.
e. Evaluasi mengenai pengukuran dan proses penyajian untuk mengkomunikasikan informasi perusahaan dan lingkungannya.
f. Penentuan dan evaluasi terhadap kendala-kendala pengukuran dan deskripsi unit usaha beserta lingkungannya.
g. Pengembangan dan menyusun pernyataan umum yang dituangkan dalam bentuk dokumen resmi yang menjadi pedoman penyusunan standar akuntansi.
h. Perancangbangunan struktur dan format sistem informasi akuntansi untuk menciptakan, menangkap, mengolah, meringkas, dan menyajikan informasi sesuai dengan standar atau pinsip akuntansi berterima umum.
3. Aspek Semantik dalam Perekayasaan
Aspek atau proses semantik dalam perekayasaan adalah memilih dan menyimbolkan objek-objek kegiatan perusahaan yang relevan menjadi objek-objek statemen keuangan( aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, biaya, untung, rugi, investasi, distribusi, dan laba). Proses semantik dalam perekayasaan diantarannya adalah:
- Analisis fisis Operasional perusahaan
- Penyimbolan dalam bentuk elemen-elemen statemen keuangan
- Aliran informasi atau hasil pengukuran
- Sistem Informasi Akuntansi
4. Proses saksama
Berikut proses saksama yang dilakukan FASB dalam menyusun dokumen resmi:
a. Mengevaluasi masalah, dimana masalah tersebut dimasukkan dalam persidangan FASB.
b. Mengadakan riset dan analisis.
c. Menyusun dan mendistribusikan Memorendum Diskusi pada pihak yang berkepentingan.
d. Mengadakan dengar pendapat umum untuk membahas masalah yang ada pada Memorendum Diskusi.
f. Menerbitkans dan mempertimbangkan tanggapan publik Memorendum Diskusi.
g. Menerbitkan draf awal standar yang diusulkan diberi nama Expposure Draft (ED) untuk memperoleh tanggapan publik 30 hari setelaah penerbitan.
h. Memutuskanis dan mempertimbangkan tanggapan tertulis terhadap ED.
i. Memutuskan menerbitkan suatu statemen itu atau tidak.
j. Menerbitkan statemen yang bersangkutan.
B. Konsep Informasi Akuntansi
Salah satu kata kunci penting dalam definisi akuntansi adalah informasi keuangan. Nilai informasi adalah kemampuan informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan kepercayaan pemakai dalam mengambil keputusan.
C. Rerangka Konseptual
Rerangka konseptual sebagai dokumen resmi hasil perekayasaan kadang disebut sebagai seperangkat prinsip umum, seperangkat doktrin, atau suatu struktur konsep-konsep yang saling berhubungan.
1. Rerangka konseptual FASB.
Terdapat:
- Tujuan pelaporan keuangan (SFAC No. 1 dan SFAC No. 4)
- Kriteria Kualitas Informasi (SFAC No. 2)
- Pengukuran dan Pengakuan (SFAC No. 5 dan SFAC No. 7)
- Elemen-elemen Statemen Keuangan (SFAC No. 6)
- Dan berisi informasi lain-lain, media pelaporan keuangan lainnya, informasi pelengkap, dan penjelasan/catatan statemen keuangan
2. Rerangka konseptual versi IASC.
Rerangka konseptual versi International Accounting Standards Committee (IASC) dan disebut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. Konsep ini mirip dengan komponen konsep FASB, yaitu:
- The objective of Financial Statements
- Underlying Assumptions
- Qualitate Characteristics of Financial Statement
- The Elements of Financial Statements
- Recognition of the Elements of Financial Statements
- Measurement of the Elements of Financial Statements
- Concepts of Capital Maintenance and the Determination of Profit.
Untuk komponen tujuan diatas IASC menyebutnya tujuan statemen keuangan berbeda dengan FASB yang menyebutnya tujuan pelaporan keuangan.
3. Aspek kependidikan
Di bidang akademik, rerangka konseptual adalah materi yang sangat penting dalam pengajaran teori akuntansi yang memiliki dampak memajukan praktik akuntansi. Dengan memahami proses perakayasaan dan rerangka konseptual, mahasiswa dapat mengetahui mengapa standar akuntansi dipilih dan mahasiswa mampu mengimplementasikan keefektifan praktik akuntansi dalam mencapai tujuan pelaporan keuangan. Rerangka konseptual sebagai hasil perekayasaan harus selalu dievaluasi keefektifannya untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan.
D. Prinsip Akuntansi Berterima Umum
Prinsip Akuntansi adalah segala pemikiran, gagasan, asumsi, konsep, postulat, kaidah, prosedur, metoda, dan teknik yang tersedia secara teoritis maupun praktis yang berfungsi sebagai pengetahuan. Dan Standar Akuntansi adalah konsep, teknik, metoda dan lainnya yang sengaja dipilih oleh badan penyusun standar untuk diberlakukan di suatu negara dalam bentuk dokumen resmi untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan negara. Jadi PABU adalah rerangka pedoman yang terdiri dari standar akuntansi maupun sumber-sumber lainnya yang diberlakukan secara resmi.
a. Rerangka prinsip akuntansi berterima umum versi APB:
- Prinsip mendasar, yaitu prinsip tentang pengukuran dan pengakuan suatu elemen statemen keuangan atau objek pelaporan lainnya.
- Prinsip operasi umum, yaitu penjelasan lebih lanjut dari prinsip mendasar.
- Prinsip terinci, yaitu prinsip tentang pedoman teknis untuk melaksanakan prinsip mendasar dan prinsip operasi umum.
b. Rerangka prinsip akuntansi berterima umum versi Rubin, bersumber pada tingkat keautoritatifan yang membentuk suatu hierarki yang dilukiskan sebagai lantai rumah bertingkat dengan fundasi berupa landasan konseptual. Tiap lantai menunjukkan tingkat keautoritatifan yang semakin keatas suatu sumber semakin berkurang tingkat keautoritatifan.
c. Rerangka prinsip akuntansi berterima umum versi SAS No. 69, yang mendeskripsikan GAAP sebagai dua hierarki pararel, satu untuk kepemerintahan dan yang lain untuk nonkepemerintahan.
d. Rerangka prinsip akuntansi berterima umum versi SPAP, bermakna bahwa PABU hanya dibatasi untuk entitas nonkepemerintahan sehingga ukuran kewajaran penyajian statemen keuangan untuk entitas kepemerintahan belum jelas.
E. Pedoman PABU
Sebagai rerangka pedoman, PABU harus menetapkan pedoman untuk memperlakukan suatu objek yang harus dilaporkan, diantaranya:
- Definisi, yaitu PABU memberi batasan atau definisi terhadap objek-objek statemen keuangan agar tidak terjadi kesalahan dalam pengklasifikasian oleh penyusunan.
- Pengukuran/penilaian, yaitu menentukan jumlah rupiah yang harus melekat pada suatu objek yang terlibat dalam suatu transaksi keuangan.
- Pengakuan, yaitu pengakuan yang berhubungan dengan masalah apakah suatu transaksi dicatat atau tidak.
- Penyajian dan Pengungkapan. Penyajian adalah mengenai cara-cara melaporkan elemen pos dalam statemen keuangan agar elemen pos tersebut cukup informatif. Pengingkapan, yaitu cara pempublikasian penjelasan hal-hal informatif yang dianggap penting dan bermanfaat bagi pemakai.
F. Autoritas Rerangka Konseptual
Rerangka konseptual dirancang untuk masa depan, penyusunannya terkadang tidak memperhatikan standar akuntansi yang berlaku saat itu. Oleh karena itu, kedudukan atau autoritas rerangka konseptual ditetapkan dengan kehati-hatian oleh FASB dalam setiap pernyataan konsepnya.
G. Struktur Akuntansi
Pengertian akuntansi dan teori akuntansi baik dalam artian luas atau sempit dapat digambarkan dalam bentuk diagram yang disebut struktur akuntansi. Dan struktur akuntansi sendiri memberi manfaat pada berbagai bidang diantarannya:
a. Bidang Studi, pada bidang studi struktur akuntansi dapat dijadikan suatu rerangka untuk menyusun kurikulum progam studi akuntansi.
b. kerjag Profesi, pada bidang ini struktur akuntansi dapat menggambarkan kesempatan kerja/berkarier bagi mereka yang menguasai pengetahuan akuntansi.
c. Fungsi Auditor Independen (akuntan publik), pada fungsi ini peran auditor independen untuk mengaudit statemen keuangan apakah sudah benar sesuai dengan PABU.