Rerangka Konseptual FASB menjadi suatu model dari perekayasaan pelaporan
keuangan
Telah
disinggung pada bab 3 buku Teori Akuntansi perekayasaan pelaporan keuangan
karya Suwardjono mengenai bab perekayasaan pelaporan keuangan. Dan disini
penulis ingin berbicara rerangka konseptual versi FASB yang merupakan hasil
perekayasaan pelaporan keuangan. Pengertian, kedudukan, fungsi, dan model
rerangka konseptual FASB diwujudkan dalam seperangkat dokumen resmi yang
disebut Statement of Financial Accounting
Concepts (SFAC).
Model FASB
dipilih karena memuat secara lengkap konsep utama yang dijelaskan yaitu tujuan
pelaporan keuangan (bisnis dan nonbisnis), karakteristik kualitatif informasi,
elemen-elemen statemen keuangan, dan pengukuran dan pengakuan. Dalam tujuan
pelaporan keuangan sendiri awalnya menentukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang relevan
yang akhirnya menentukan bentuk, isi, jenis, dan susunan pada statemen
keuangan. Dan mengidentifikasi pihak yang dituju dan berkepentingan, pelaporan
keuangan dapat memberikan informasi guna memenuhi kebutuhan kepada pihak yang
dituju dalam mengambil keputusan. Sehubungan dengan pihak yang dituju atau
pemakai informasi dikenal dua pendekatan yaitu pendekatan
basis data, menguraikan pelaporan keuangan diarahkan untuk menghasilkan
satu set data untuk berbagai pemakai informasi statemen keuangan.
Pendekatan
beda tujuan beda angka, pemakai memperoleh jenis statemen keuangan sendiri-sendiri. Jadi
intinya pada pendekatan pertama kelompok pemakai 1 difokuskan sedangkan kelompok
yang lain hanya sebagai penumpang pakai pelaporan keuangan, pendekatan kedua,
kelompok pemakai ada pihak internal dan pihak eksternal sehingga laporan tidak
harus bentuk statemen atau bisa dikatakan menggunakan media selain statemen
keuangan. Perkembangan tujuan laporan keuangan pun mengalami evolusi karena
pergeseran kesepakatan dalam hal kelompok siapa yang dituju yang nantinya
berguna dalam pengambilan keputusan.
Perkembangan
tujuan tersebut, salah satunya tujuan versi APB No. 4 yang hampir sama dengan
rerangka konseptual yang diadopsi oleh IAI dideskripsikan oleh International Accouning Standard Committe
(IASC). Sedangkan perkembangan tujuan pelaporan menurut FASB adalah penyusunan
laporan keuangan berlandaskan pada aspek-aspek yaitu aspek lingkungan, aspek
keterbatasan informasi, dan aspek fokus informasi. Dengan tujuan itu, FASB
menyatakan secara tersirat bahwa sasaran pelaporan meliputi para pelaku dalam
dunia bisnis dan nonbisnis. Ketiga aspek tersebut sebenarnya berkaitan dengan
karakteristik kualitatif informasi.
Karakteristik
kualitatif adalah tingkatan dasar untuk menentukan apakah informasi akan
disajikan dalam bentuk statemen atau media lain. Atas dasar tujuan pelaporan
dan kualitas informasi maka harus diketahui realitas dan disimbolkan secara tepat
melalui elemen-elemen statemen keuangan. Elemen statemen sendiri meliputi informasi
semantik yang berpaut dengan keputusan investasi dan kredit yaitu posisi
keuangan, perubahan posisi keuangan, kemampuan melaba, kemampuan menciptakan
aliran kas, kinerja manajemen, dan pertanggungjawaban manajemen.
Informasi elemen
statemen keuangan ditentukan apakah disajikan dalam bentuk statemen keuangan
atau media lain statemen keungan diperlukan pengukuran. Harus memenuhi kriteria
pengakuan seperti definisi, keterukuran, keberatan, keberpautan, dan
keterandalan dalam lingkup kualitas informasi batas atas dan batas bawah. Lingkup
pengukuran dan pengakuan dibatasi oleh statemen keuangan. Karena pada tingkat
tertentu pelaporan keuangan menggunakan media selain statemen keuangan dapat
dipaksakan pada standar akuntansi yang berlaku.
Karena
investor dan kreditor dianggap berkepentingan dengan aliran kas masa datang,
nilai sekarang dapat digunakan dalam pengukuran akuntansi untuk menentukan
perbedaan ekonomik antara sehimpunan aliran kas masa datang. Tujuan nilai
sekarang adalah untuk mengestimasi nilai wajar apabila jumlah rupiah harga
pasar tidak teramati, namun bila tidak ada harga pasar bisa nilai sekarang
untuk menentukan nilai wajar dan nilai sekarang harus digunakan prinsip-prinsip
umum yang harus dipenuhi untuk menghasilkan nilai wajar yang valid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar