Konsep Dasar
Konsep dasar
yaitu penalaran dalam pelaporan keuangan yang sifatnya deduktif dan normatif
dengan penyimpulan berupa premis yang disepakati dan dianggap valid. Berbagai
sumber menyajikan daftar konsep dasar yang sangat berbeda-beda karena perbedaan
persepsi mengenai definisi konsep dasar itu sendiri. Tetapi konsep dasar yang
dikemukakan oleh Paton dan Littleton (P&L) dikira lengkap dan bisa jadi basis pembahasan dalam
bab konsep dasar.
Konsep dasar menyatakan bahwa hubungan antara
pemilik dan kesatuan usaha merupakan hubungan bisnis. Pemisahan fungsi
manajemen dengan fungsi pemilik diperlukan wadah pertanggungjelasan dalam
bentuk statemen keuangan. APB menyatakan suatu konsep kesatuan usaha
menghasilkan konsekuensi yaitu artikulasi.
Dapat ditunjukkan
laba dalam statemen laba rugi jumlahnya akan sama dengan laba pada statemen
perubahan ekuitas dan jumlah ekuitas akhir sama dengan jumlah rupiah ekuitas dalam
neraca. Jadi statemen keuangan yang berartilkulasi misalnya ada modus ponen dan
modus tolen.
Disini juga
dibahas perbedaan makna pada kos dan biaya, kos adalah pengukuran dan biaya
adalah elemen atau objek yang akan diukur.
Contohnya kos yang melekat pada barang dijual ke pembeli dianggap
sebagai pengukuran upaya dan kos yang masuk dari pembeli yang membeli barang
dan jasa sebagai hasil pengukuran upaya.
Akuntansi
mendasarkan pada objektivitas dan veriabilitas relatif atas dasar keadaan dan
fakta yang mengelilingi suatu transaksi, bukan berdasar pada objektvitas dan
veriabilitas mutlak. Secara umum konsep dasar akuntansi menghadapi pilihan
untuk mengakui adanya pendapatan (laba) atau rugi dalam kondisi ketidakpastian
berdasarkan keadaan dimasa mendatang.
Karena
menganut konservatisma, akuntansi umumnya langsung mengakui rugi dan laba
mengalami penundaan. Konservatisma adalah konsep dasar yang perlakuan akuntansi
yang berlandaskan pada kondisi ketidakpastian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar