Viewers

Jumat, 14 April 2017

Definisi sebuah aset

Aset

  Sebelumnya flashback dari bab sebelumnya mengenai konsep kesatuan usaha, pada hubungan bisnis dapat dipertahankan bila aset yang dikelola manajemen selalu ditunjukkan kewajiban dan ekuitas sebagai sumbernya. Berkenaan dengan itu definisi dari aset adalah komponen dari laporan posisi keuangan memberikan informasi semantik dan bila dihubungkan dengan elemen lain dilaporan keuangan yaitu ada kewajiban dan ekuitas. APB dan Ijri mendefinisikan aset sebagai sumber ekonomik karena ada unsur suatu entitas mengendalikan akses dari pihak lain melalui transaksi ekonomik. Dan membedakan aset sebagai sumber ekonomik dan nonekonomik.
  Sumber ekonomik ada sumber produktif dan produk, sedangkan nonekonomik ada beban tangguhan berupa goodwill, rugi selisih kurs, kos organisasi dan lain-lain. Suatu objek disebut aset apabila memenuhi kriteria seperti (1) manfaat ekonomik untuk masa mendatang yang cukup pasti, (2) dikendalikan oleh entitas, (3) timbul akibat transaksi masa lalu. Adapula kriteria pendukung menurut FASB yaitu ada melibatkan kos, tertukaran, terpisahkan  dan berkekuatan hukum namun FASB tidak memasukkan keterpisahan sebagai kriteria pendefinisian aset. Pengukuran juga menjadi kriteria dalam pengakuan aset dimana keterukuran untuk manfaat ekonomik dimasa mendatang.
  Kos  untuk semua sumber ekonomik secara konseptual diperlakukan sebagai aset meski hanya sesaat. Misalkan saat pencatatan kos objek dicatat sebagai aset kemudian langsung dipindahkan pada saat yang sama sebagai biaya. Kos menyajikan manfaat ekonomik bila kos diperlakukan sebagai aset itu disebut kos belum habis/ kos takterhabiskan, tetapi bila manfaat ekonomik sudah digunakan/ dihabiskan untuk menghasilkan pendapatan dari kos aset, manfaat telah dihabiskan itu disebut kos terhabiskan.
Pengukuran terhadap aset pada saat pemerolehan tergantung dari besar kecilnya kos yang ditentukan oleh (1) batas kegiatan dan (2) jenis penghargaan. Batas akhir kegiatan adalah saat dimulainya penggunaan aset dan jenis penghargaan disini dinyatakan dalam satuan uang berwujud uang tuani (kas), berupa kos tunai. Dalam memperoleh suatu pendapatan yang terjadi sebelum penjualan atau sebelum perusahaan mulai produksi terkadang timbul kerugian dalam pemerolehannya.  Yang juga berakibat pada rugi pemerolehan aset.
  Dalam pengukuran ada unit moneter yang menunjukkan makna ekonomik suatu objek itu disebut penilaian. Jadi penilaian adalah menetukan jumlah rupiah yang dilekatkan pada aset ketika dilaporkan dalam statemen keuangan di tanggal tertentu. Tujuan penilaian terhadap aset sama seperti tujuan laporan keuangan yaitu menyajikan nformasi semantik pos-pos aset berkaitan dengan aliran kas ke badan usaha. Penilaian ini didasarkan pada nilai masukan dan nilai keluaran. Nilai masukan terdiri dari kos historis, kos pengganti, dan kos harapan sedangkan nilai keluaran terdiri dari harga jual masa lalu, harga jual sekarang dan nilai terealisasikan harapan. Oleh karena itu tiap kos-kos penilaian tersebut punya kelemahan dan keunggulan sendiri serta kondisi dalam penerapannya.
  Pengakuan dan penyajian aset ditentukan dalam standar akuntansi yang mengatur tiap pos aset, masalah akuntansinya adalah pengakuan apakah kos atau jumlah rupiah yang terlihat saat transaksi dan kejadian  tertentu dapat diasetkan. Hal ini berkaitan dengan antara lain sewaguna, bunga selama masa kontruksi aset tetap, riset dan pengembangan, ekplorasi minyak dan gas, rugi selisih kurs mata uang asing dan SDM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar